TakalarNews.id-Unjukrasa di depan rumah jabatan Bupati Takalar dilakukan dengan aksi sholat magrib sekaligus sholat jenazah dan bakar lilin bertanda matinya demokrasi di Takalar masa periode SK-HD periode 2017-2022, Selasa , (22/11/2022).
Pengunjukrasa sebelumnya, Malakukan unras di depan kantor Dinas Sosial PMD untuk meminta kepada panitia P2KD kabupaten Takalar bertanggung jawab atas perbuatannya, namun panitian P2KD Kabupaten tidak berada di tempat dan Unras melakukan penyegelan kantor Dinas Sosial PMD.
Kemudian massa bergeser ke rujab Bupati takalar sampai aspirasinya kemudian sholat magrib dijalan depan rumah jabatan Bupati Takalar dan bakar lilin tanda matinya demokrasi di kabupaten takalar terkhusus pada pilkades serentak yang akan di gelar di bulan Desember tahun 2022.
Seperti yang di katakan salah satu bakal calon desa Desa Banggae Kecurangan jelas terjadi di karenakan pada akhir pendaftaran tiba tiba ada 4 pendaftar yang langsung berkasnya dinyatakan lolos sedangkan kami pada saat mempersiapkan berkas kami butuh beberapa hari, ini yang menjadi alasan kami bahwa ada permainan untuk mengugurkan kami.
“ ada memang kongkalikong antara panitia P2KD Desa dan Kabupaten di pelkades tahun ini,” ungkap Cakades yang di gugurkan
(red)
Leave a Reply